KEMBALI KETENGAH
Perspektif Islam Dalam Menyikapi
Perbedaan Pendapat di Kalangan Ummatnya Sendiri
A.
Pengertian khilafiyah
Khilafiyah
adalah perbedaan pendapat di kalangan ummat beragama itu sendiri baik mengenai
hukumnya, tata cara di dalam melaksanakan ibadah dan yang lainnya. Sering kali
kita merasa bingung, bimbang dan bengong melihat begitu banyak perbedaan di
kalangan ummat islam. Kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, dan
juga kita tidak tahu mana yang harus kita pilih dan menjadi panutan dalam hidup
ini. Sehingga terjadi perpecahan di kalangan ummat islam itu sendiri. Antara
satu dengan beberapa kelompok lainnya saling mementingkan kelompoknya sendiri
tanpa melihat persamaan di dalam islam itu sendiri. Mereka mengganggap bahwa
kelompoknya lah yang benar dan kelompok yang lain salah.
Seperti
yang kita lihat saat sekarang ini, banyak sekali perbedaan di kalangan ummat
islam itu sendiri. Seperti:
1. Perbedaan
di dalam menentukan kapan bulan ramadhan dan juga kapan dua hari raya besar
dilaksanakan.
2. Perbedaan
di dalam hukum islam itu sendiri.
Missal: anjing haram atau tidak, hukum bersentuhan
setelah berwudhu.
3. Perbedaan
di dalam melaksanakan islam itu sendiri.
Missal: qunut shubuh, sholat tarawih, sholat jum’at,
yaa-sin & tahlil, sholawat dan wirid.
Jikalau
kita lihat dari perbedaan-perbedaan diatas semuanya yang berbeda hanyalah cara
berpikir manusia di dalam menghadapi sesuatu, ketauhidan ummat islam terhadap
tuhannya tidaklah berbeda.
“sesungguhnya
perbedaan itu adalah rahmat”
Bagaimana
jadinya, jikalau kita melihat semua manusia itu sama, semua pohon itu sama,
semua tanaman itu sama, semua rumah itu sama, semua tempat itu sama, semua apa
yang ada di dunia ini adalah sama? Maka jawabannya adalah membosankan.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa yang tidak kita ketahui. Kembali
lagi kepada judul kita yaitu khilafiyah, maka khilafiyah pun tidak dari
keberagaman cara berpikir manusia dalam menghadapi sesuatu dan juga keberagaman
perasaan manusia dalam merasakan sesuatu, tetapi semuanya itu hanyalah
bertujuan untuk ketauhidan kepada Allah.
Lain
halnya kalau kita berpendapat bahwa semua agama itu adalah sama dan bertujuan
baik untuk manusia dan juga alam. Seperti yang saya lihat di film yang
disutradarai oleh hanung bramantyo yang menggambarkan atau menceritakan bahwa
semua agama itu adalah sama dan hanya bertujuan untuk kebaikan manusia dan juga
alam.
Menurut
saya semua itu tidaklah benar, semua agama itu tidak sama, walaupun semua
tujuan daripada agama adalah untuk kebaikan manusia dan juga alam.
Apalagi yang namanya agama islam, di dalam firman
Allah SWT dijelaskan di dalam surat Al-kaafirun:
ö@è% $pkr'¯»t
crãÏÿ»x6ø9$# ÇÊÈ Iw
ßç6ôãr& $tB tbrßç7÷ès?
ÇËÈ Iwur óOçFRr& tbrßÎ7»tã !$tB ßç7ôãr&
ÇÌÈ Iwur O$tRr& ÓÎ/%tæ
$¨B ÷Lnt6tã ÇÍÈ Iwur
óOçFRr&
tbrßÎ7»tã
!$tB
ßç6ôãr& ÇÎÈ ö/ä3s9 ö/ä3ãYÏ uÍ<ur ÈûïÏ ÇÏÈ
1. Katakanlah: "Hai
orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku
sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku."
Telah
dijelaskan pada diatas, bahwasanya agama islam tidak menyembah apa-apa yang
bukan agama islam, karena agama yang diridhoi disisi Allah adalah agama islam,
dan islam hanyalah menyembah Tuhan seru sekalian alam, tuhan manusia, tuhan
yang sebenar-benarnya tuhan.
“walaupun
semua tujuan daripada agama adalah untuk kebaikan manusia dan juga alam.”
Baiklah
kita ambil contoh ujian kelulusan sekolah, semua orang bertujuan untuk lulus
sekolah, berbagai macam cara dilakukan mulai dari belajar yang tekun,
menyontek, kerja sama dalam ujian, menyogok guru untuk lulus sekolah dll.
Walaupun semua tujuannya adalah sama tetapi cara di dalam meraih tujuan
tersebut berbeda. Yang benar adalah orang-orang yang meraih tujuan tersebut
dengan cara yang benar pula.
Begitu
pula dengan pernyataan diatas “walaupun semua tujuan agama itu untuk tujuan
kebaikan manusia dan alam.” Tetapi cara di dalam meraihnya yang berbeda, dan
cara yang benarlah yang akan meraih tujuan tersebut dengan benar.