Pengertian
khilafiyah
Khilafiyah adalah
perbedaan pendapat di kalangan ummat beragama itu sendiri, baik mengenai
hukumnya, tata cara dalam melakukan ibadah dan yang lainnya. Seringkali kita merasa
bingung, bimbang dan bengong melihat begitu banyak perbedaan di kalangan ummat
islam, kita tidak tahu mana yang benar, mana yang salah, dan juga kita tidak
tahu mana yang harus kita pilih dan menjadi panutan dalam hidup ini. Sehingga
terjadi perpecahan di kalangan ummat islam itu sendiri, antara satu dengan
beberapa kelompok lainnya saling mementingkan kelompoknya sendiri, tanpa
melihat persamaan di dalam islam itu sendiri. Mereka mengganggap bahwa
kelompoknyalah yang benar dan kelompok yang lain salah.
Seperti yang kita lihat
saat sekarang ini, banyak sekali perbedaan di kalangan ummat islam itu sendiri:
- Perbedaan di dalam menentukan kapan bulan ramadhan dan juga kapan dua hari raya besar islam dilaksanakan.
- Perbedaan
di dalam hukum islam itu sendiri.
Misal: anjing haram atau tidak, hukum bersentuhan setelah berwudhu. - Perbedaan
di dalam melaksanakan tata cara islam.
Misal: Qunut Shubuh, Sholat Tarawih, Sholat Jum’at, Yaa-Sin & Tahlil, Sholawat dan Wirid-Wirid Panjang.
Jikalau,
kita lihat dari perbedaan-perbedaan diatas semuanya yang berbeda hanyalah cara
berpikir manusia di dalam mengahadapi sesuatu dan perasaan manusia terhadap
sesuatu hal dan ketauhidan manusia terhadap Tuhannya itu tidak berbeda.
“Sesungguhnya
perbedaan itu adalah rahmat”
Bagaimana
jadinya, jikalau kita melihat semua manusia itu sama, semua pohon itu sama,
semua tanaman itu sama, semua rumah itu sama, semua tempat itu sama dan semua
apa yang ada di dunia ini sama? Maka jawabannya adalah membosankan.
Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Kembali lagi
kepada judul kita yaitu khilafiyah, maka khilfiyah pun tidak terlepas dari
keberagaman cara berpikir manusia di dalam menghadapi sesuatu dan juga
keberagaman perasaan manusia di dalam merasakan sesuatu, tetapi semuanya itu
hanyalah bertujuan untuk ketauhidan kepada Allah.
Lain
halnya kalau kita berpendapat bahwa semua agama itu sama dan bertujuan baik
untuk manusia dan juga alam, seperti yang saya lihat film yang disutradarai
oleh Hanung Bramantyo yang menggambarkan atau menceritakan bahwa semua agama itu
sama dan hanya bertujuan untuk kebaikan manusia dan juga alam.
Menurut
saya, semua agama itu tidak sama, walaupun semua tujuan daripada agama itu
adalah untuk kebaikan manusia dan juga alam.
Apalagi
yang namanya agama islam, di dalam Firman Allah SWT dijelaskan di dalam surat
Al-Kafirun:
ö@è% $pkr'¯»t crãÏÿ»x6ø9$# ÇÊÈ Iw ßç6ôãr& $tB tbrßç7÷ès? ÇËÈ Iwur óOçFRr& tbrßÎ7»tã !$tB ßç7ôãr& ÇÌÈ Iwur O$tRr& ÓÎ/%tæ $¨B ÷Lnt6tã ÇÍÈ Iwur óOçFRr& tbrßÎ7»tã !$tB ßç6ôãr& ÇÎÈ ö/ä3s9 ö/ä3ãYÏ uÍ<ur ÈûïÏ ÇÏÈ
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu
bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Telah
dijelaskan diatas, bahwasanya agama islam tidak menyembah apa-apa yang bukan
agama islam, karena agama yang diridhoi disisi Allah adalah agama islam, dan
islam hanyalah menyembah Tuhan seru sekalian alam, Tuhan manusia, Tuhan yang
sebenar-benarnya tuhan. Walaupun
semua tujuan daripada agama itu adalah untuk kebaikan manusia dan juga alam.”
Baiklah
kita ambil contoh:
Ujian
kelulusan sekolah, semua orang bertujuan untuk lulus sekolah, dan lulus sekolah
adalah tujuan yang baik. Berbagai macam cara dilakukan seseorang, mulai dari
belajar yang tekun, menyontek, kerja sama dalam ujian, menyogok guru untuk
lulus ekolah dll. Walaupun
semua tujuannya adalah sama, tetapi cara di dalam meraih tujuan tersebut
berbeda, yang benar adalah orang-orang yang meraih tujuan tersebut dengan cara
yang benar pula. Begitu
juga dengan pernyataan diatas “walaupun semua tujuan agama itu untuk tujuan
kebaikan manusia dan alam, tetapi cara di dalam meraih tujuan tersebut berbeda,
dan cara yang benarlah yang akan meraih tujuan tersebut dengan benar.