Kamis, 05 April 2012

Bagaimana Pendidikan Kita (part 2)

       C. Perbandingan dengan Sistem Pendidikan yang Ada di Luar Negeri
     Berikut ini saya ingin membandingkan sistem-sistem pendidikan yang ada di Negara-negara maju, adapun Negara-negara dengan perbandingan sistem pendidikannya adalah sebagai berikut:

No
Negara
Perbandingan
1.
Indonesia
Wajib belajar 9 tahun, jenjang waktu sekolah SD=6 tahun SMP= 3 tahun SMA 3 tahun.
2.
Malaysia

3.
Jepang
Tahun ajaran dimulai bulan april dan mempunyai 3 semester dalam setahun, wajib belajar dari usia 6-15 tahun.
4.
Spanyol
Wajib belajar 6-16 tahun, jenjang waktu sekolah SD=6 tahun SMP= 4 tahun SMA= 2 tahun, memiliki libur lebih panjang di musim panas biasanya 15 juni-15 september.
5.
Kanada
Wajib belajar 16 tahun, wajib belajar di sekolah 1 tahun=190 hari.
6.
Amerika serikat
Tiap-tiap sekolah mempunyai sistem pendidikan masing-masing, syarat lulus bukanlah test tetapi hasil riset dan dipresentasikan di depan kelas.
7.
Singapura
SMP dan SMA digabung dan lamanya waktu pendidikan adalah 4-5 tahun.
8.
Jerman
Hanya ada 2 jenis pendidikan, yaitu pra perguruan tinggi=13 tahun, dan perguruan tinggi.
9.
Inggris
Naik dari kelas 1-6 SD tanpa ujian
10
Finlandia
Semua guru tamatan S2
11.
Korea selatan
Wajib belajar 9 tahun, 1 hari = 6 jam di sekolah
12.
Australia
Orang-tua kena sanksi, jika anaknya tidak rajin masuk sekolah, adanya bimbingan konseling di tiap sekolahan.
13.
China
Adanya klasifikasi guru, prasekolah 3 tahun


D. Solusi Dalam Mengatasi Permasalahan Pendidikan yang Ada di Indonesia
     Begitu banyak permasalahan pendidikan yang ada dinegeri kita membuat kita terharu akan nasib bangsa kita sendiri, ingin rasanya menangis melihat suasana pendidikan di negeri ini dan iri bila melihat suasana pendidikan yang ada di negeri-negeri yang pendidikannya sudah maju. Tetapi apa yang dapat kita perbuat, sehingga membuat saya mencari solusi jitu dalam mengembangkan pedidikan yang ada di negeri kita ini.
    
Adapun solusi dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia, diantaranya adalah:
  1.  Kita harus mencontoh sistem-sistem pendidikan yang telah maju di Negara-negara yang telah maju, terutama Negara Finlandia. Negara Finlandia menyumbang pendidikan sekitar 20% dan guru-guru disana rata-rata S2 dan guru adalah pekerjaan terhormat dan dibanggakan bagi masyarakat Finlandia disana. Guru-guru berasal dari lulusan “the best of tenth” dalam ranking kelulusan, sistem pembelajaran disana juga sangat menyenangkan, tidak ada yang namanya Pr, dikarenakan Pr membuat siswanya terkekang dan juga mempunyai sedikit waktu untuk kebersamaan bersama keluarga, dan juga tidak ada yang namanya test dikarenakan test dianggap memberatkan siswa apalagi yang namanya test kenaikan kelas dikarenakan itu dapat mengganggu psikologi belajar siswa. Dan Negara Israel juga menyumbang pendidikan yang lebih besar dan rahasianya adalah  apabila sang ibu mengandung maka  sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Dan si ibu dan bapak suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Israel akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Di perguruan tinggi murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa fakultas ekonomi diharuskan mengerjakan proyek. Dan mereka akan lulus jika team mereka (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta.
  2. Memberikan kebebasan kepada guru dengan menerapkan metode mereka masing-masing dalam hal berlomba-lomba dalam meningkatkan bakat dan kemampuan siswa dan pengetahuan akademisnya.
  3. Memberikan kesejahteraan kepada guru sehingga mereka dapat fokus dalam mengajarkan pelajaran kepada peserta didiknya.
  4. Memberikan ilmu pengetahuan kepada sang guru sehingga dia dapat mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik.
  5. Adanya konseling di sekolah oleh guru psikologi sehingga membuat siswa dan wali murid dapat curhat dalam mengatasi masalah pendidikan yang ada di sekolah tersebut, baik mengenai sarana dan prasarana yang ada di sekolahan tersebut, peraturan, ataupun tentang kelakuan guru terhadap pesrta didiknya, maka disini yang bergerak adalah guru psikologi yang dapat menghubungkan kepada pihak sekolah ataupun yayasan dan identitas tentang siswa dan wali murid yang melaporkan atau yang curhat kepadanya harus dijaga. Dan  juga guru-guru yang yang mempunyai permasalahan dalam mendidik siswa atau dalam proses belajar mengajar sehingga mereka dapat lebih mengoptimalkan pendidikan.
  6. Pemerintah mendukung seluruh kemajuan dalam pendidikan, baik dalam hal menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, memberikan bantuan kepada siswa yang berminat dalam hal riset dan teknologi, mengratiskan biaya pendidikan, adanya pertukaran pelajar dan studi banding ke berbagai tempat yang dinilai dapat memajukan sistem pendidikan, mencari-cari warganya yagn belum mengenyam pendidikan dan memberikan kepada mereka pendidikan yang layak.
  7. Dukungan / support dari masyarakat, dengan support dari masyarakat dan menghormati orang-orang yang berpendidikan sehingga membuat mereka tertarik dan ingin berlomba-lomba dalam hal pendidikan.
  8. Menciptakan suasana “learning is fun”.
  9. Meniadakan PR, test, dan standarisasai kenaikan kelas. Test kenaikan semester sebaiknya diganti dengan hasil riset siswa dan penemuan-penemuan terbaru.
Referensi:

http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-guru-a-dosen/38-umum/98-sekilas-model-pendidikan-di-amerika-serikat-1