Sabtu, 14 April 2012

Belajar Dari Kupu-Kupu

Tahukah anda bagaimana seekor kupu-kupu memulai perjalanannya hingga sampai pada akhir kesuksesannya?

Seekor kupu-kupu mengawali perjalanannya dari seekor ulat, yang tidak semua orang menyukainya. Kemudian dari seekor ulat itu, kupu-kupu berubah menjadi sebuah kepompong yang tak jarang pula orang yang menghiraukannya dan itu untuk waktu yang tidak sebentar.

Begitulah perjalanan singkat seekor kupu-kupu yang pada akhirnya kemudian sampailah ia pada kesuksesannya menjadi seekor kupu-kupu yang menawan dengan sayap beraneka warna yang penuh dengan keindahan. Jika kita mau cermati, sungguh sangat menakjubkan perjuangan seekor kupu-kupu dalam mencapai kesuksesannya. Selama dalam perjalanan panjangnya ternyata tidak pernah kupu-kupu protes dan menangis? Mengeluh bahkan putus asa?? Kupu-kupu tidak pernah merasa sedih karena lantaran diciptakan dari seekor ulat dan kepompong. Ia tidak pernah merasa kecewa dan kesal, tidak pernah juga ia merasa sial dengan jalan yang Allah berikan, meskipun tak banyak yang memperdulikan karena perjalanannya yang berawal dari seekor ulat dan kepompong. Kupu-kupu terima jalan yang Allah berikan karena kupu-kupu yakin bahwa di penghujung perjalanan yang tidak mengenakkan tadi akan ada kesuksesan, keindahan, dan kebahagian. Begitulah kehidupan, Allah yang memiliki ketentuan. Allah punya suatu alasan dengan segala pertimbangan atas segala ujian, kesedihan, dan kegagalan yang diberikan. Karena Allah hanya menginginkan kebaikan.

"Lalu bagaimanakah dengan anda sekalian??........"seekor kupu-kupu saja mampu bertahan dalam mengejar impiannya, mampu bersabar dalam mengarungi segala macam ujian dan tahapan yang Allah berikan. Lantas mengapa kita yang diberikan akal dan pikiran terkadang bersedih berlarut-larut hanya karena satu kegagalan, sementara Allah telah menyiapkan kita seribu jalan kebaikan. Ingatlah bahwa Allah Maha Mengetahui sementara kita tidak mengetahui. Lihatlah kegagaln itu dari sisi yang menggembirakan, dan membawa harapan. Jadikanlah setiap ujian sebagai jalan kebaikan.