Minggu, 25 Maret 2012

Bagaimana memajukan atau mensukseskan daerah sendiri


Bagaimana memajukan atau mensukseskan daerah sendiri
Perlu kita ketahui bahwa tidak mudah untuk mensukseskan kampung halaman sendiri tanpa bantuan pemerintah dan kesadaran masyarakat sendiri. Tetapi kita tidak perlu khawatir karena masih banyak cara untuk mensukseskan daerah kita sendiri, seperti Soekarno yang dapat mensukseskan Indonesia menjadi suatu Negara republik dan juga  ikut serta dalam mensukseskan Indonesia, Habibie yang dapat membuktikan kepada Negara lain dalam bidang sains dan teknologi dengan membuat sebuah pesawat, dan juga Ki Hajar Dewantara yang telah memajukan pendidikan bangsa Indonesia, sebagaimana yang kita ketahui slogan dari Ki Hajar Dewantara yang sangat terkenal sampai saat sekarang ini adalah “ing ngarso sung tuladho, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani”, yang mana artinya adalah:
ing ngarso sung tulodho = ketika di depan publik, kita harus bisa memberikan contoh/ teladan yang baik pada yang lain 
ing madyo mangun karsa= ketika di tengah/di antara publik, kita harus 'mangun karso' bekerja keras (membangun kinerja yang baik)
tut wuri handayani= ketika kita ada di belakang, kita harus memberi semangat dan motivasi/support/dorongan buat yang lainnya.

Baiklah untuk memajukan atau mensukseskan kampung halaman sendiri kita perlu yang namanya mengenal, mengetahui dan juga memahami diri kita sendiri dan juga lingkungan sekitar kita, tentu saja semua itu tidak terlepas dari niat yang tulus ikhlas dan kerja sama yang terorganisir dalam mencari solusi sebuah masalah yang dihadapi dan menemukan inovasi-inovasi terbaru.

Baiklah disini saya akan menjelaskan satu persatu:
A.    mengenal diri sendiri
“Sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan allah tidak sia-sia”
Cobalah kita bertanya kepada hati kita, adakah makhluk yang diciptakan allah dengan sia-sia! Tentu saja tidak, walaupun allah menciptakan syetan atau iblis untuk mengganggu manusia itu tidak sia-sia, syetan atau iblis yang allah ciptakan hanyalah untuk menguji tingkat keimanan seseorang manusia kepada sang khalik.
Coba kita lihat makhluk yang diciptakan allah sekitar kita.
Contoh:
1.                   Seekor lebah dapat menghasilkan madu
2.                   Seekor ayam dapat menghasilkan telur
3.                   Seekor ulat sutra dapat menghasilkan benang
4.                   Seekor sapi dapat menghasilkan susu
Bagaimana dengan kita, apa yang  telah kita hasilkan! Padahal seekor binatang saja bermanfaat bagi yang lainnya!
            “Sesungguhnya allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik rupa dan juga allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini”
Manusia lebih baik dari seekor binatang, syetan, maupun seorang malaikat. Apa yang menjadi kelebihan manusia diantara makhluk-makhluk ciptaan allah?
Sesungguhnya allah ciptakan manusia dari tanah diberikan akal dan nafsu oleh Allah, sedangkan binatang hanya diberikan nafsu dan malaikat hanya diberikan akal, lain halnya dengan syaitan, Allah ciptakan syaitan dari api diberikan akal dan nafsu, tetapi nafsunya lebih besar dibandingkan akalnya, sehingga apabila seorang manusia nafsunya lebih besar dibandingkan dengan akalnya, maka bisa juga disebut dengan syaitan dan lebih buruk dari seekor binatang, sebaliknya apabila seorang manusia akalnya lebih besar dibandingkan nafsunya maka manusia tersebut lebih mulia daripada seorang malaikat.
Mengapa allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini?
Menjawab pertanyaan tersebut diatas, sebelum itu Allah menanyakan kepada semua makhluknya, siapakah yang sanggup menjadi khalifah di muka bumi ini, gunung menjawab “sesungguhnya aku tidak sanggup memikul beban tugas begitu berat yang Engkau limpahkan padaku”, malaikat menjawab “ sesungguhnya kami juga tidak sanggup memikul beban tugas yang begitu berat yang Engkau limpahkan pada kami.”
Dan akhirnya Allah liimpahkan tugas yang begitu berat kepada manusia dan manusia menyetujuinya.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwasanya Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini adalah untuk memimpin makhluk-makhluk yang Allah ciptakan di muka bumi ini, untuk mengatur kelangsungan hidup alam semesta, untuk memperbaiki tatanan hidup makhluk hidup seluruh alam agar taat pada-Nya.
Bagaimanakah cara manusia sebagai khalifah di muka bumi ini?
Yaitu dengan cara mensyukuri atas segala nikmat yang telah diberikanNya, bertaqwa padaNya, dan juga dengan menggunakan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan kepada manusia yaitu:
1.                   Insting
Dengan insting manusia dapat menghindar dari musibah.
2.                   Panca indra
Dengan panca indra manusia dapat mengetahui apa yang ada di sekelilingnya.
3.                   Akal
Dengan akal manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi akal juga mempunyai kelemahan , seperti  mata, apabila sebuah kayu yang lurus kita celupkan ke dalam air kolam setengahnya saja, maka kita akan melihatnya bengkok, padahal sebenarnya tidak demikian.

4.                   Ilham
Dengan ilham manusia dapat melengkapi apa-apa yang telah diberikan-Nya sehingga menjadi khalifah di muka bumi ini, tetapi ilham tidak datang begitu saja kepada manusia, kecuali kepada orang-orang yang dekat dan taat kepada-Nya.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sehingga kaum itu sendiri yang akan mengubahnya.”

Sesungguhnya segala sesuatu itu tidak akan berubah dengan sendirinya, kecuali dengan berdo’a dan berusaha. Apabila kita hanya berdiam diri saja di masjid meminta rizki kepada Allah dan berpasrah kepada-Nya tanpa berusaha, tentu saja Allah tidak akan menurunkan uang, emas atau yang lainnya begitu saja dari langit, dan contoh yang lainnya: apabila kita ke masjid mau sholat dan menaruh motor di parkiran masjid tanpa menguncinya, dengan hanya berdo’a dan berpasrah kepada-Nya tanpa berusaha, maka apa yang akan terjadi, tentu saja motor kita akan hilang diambil orang.
Dan juga apabila kita hanya berusaha saja tanpa berdo’a, maka usaha kita akan sia-sia. Dengan berdo’a, maka Allah akan memudahkan jalan-Nya bagi kita dalam mendapatkan apa yang kita minta dalam berdo’a.
Dari gambaran diatas dapat kita ketahui betapa pentingnya berdo’a dan berusaha. Kalau kita lihat sekarang ini khususnya di Negara kita banyak sekali yang namanya, sarjana tidur, lahan nganggur , dan jam tidur.
Baiklah disini saya akan jelaskan satu-persatu:
1.                   Sarjana tidur
Banyak orang yang sudah berilmu pengetahuan, tetapi mereka nganggur, padahal mereka sebenarnya dapat menggunakan ilmunya untuk mensukseskan bangsa ini atau Negara ini dan paling tidak mereka dapat mensukseskan diri mereka sendiri.
2.                   Lahan nganggur
Banyak sekali lahan yang begitu luas yang tidak digunakan untuk apa-apa, hanya didiamkan saja, padahal lahan tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk menanam tanaman, tambak ikan , tempat belajar, berusaha dan berkarya.
3.                   Jam tidur
Banyak sekali waktu luang yang disia-siakan begitu saja oleh kita padahal sebenarnya waktu tersebut dapat kita gunakan untuk belajar, bekerja, berkarya atau sesuatu yang lebih bermanfaat daripada kita mengobrol, bermain dan menonton seharian.
  1.          Mengenal lingkungan sekitar
“Sesungguhnya manusia adalah makhluk sosial”
Manusia tidak dapat hidup dengan sendirinya, karena kemampuan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaan dan mengatasi sesuatu. Oleh karena itu sebaiknya kita saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama tolong-menolong dalam memajukan atau mensukseskan kampung halaman sendiri.
1.                   Bagaimana jadinya jika semua orang pintar yang ada di negeri kita atau kampung halaman kita pindah ke tempat lain?
2.                   Bagaimana jadinya, jika semua orang kapitalis datang ke kampung halaman kita dan mengeruk harta kekayaan yang kita miliki dan semua masyarakat yagn tinggal di daerah kita atau kampung halaman kita dijadikan budak oleh orang kapitalis dan juga pemerintah atau hukum tidak dapat berbuat apa-apa kerena sudah disogok atau dibeli?
3.                   Bagaimana jadinya jika rata-rata masyarakat yagn ada di kampung halaman kita mengganggur dan sebagian lagi yang bekerja hanya sebagai pemulung sampah atau pengumpul barang bekas, memancing atau lebih parah lagi ada yang mencopet, merampok dan pembunuh bayaran?
Lalu bagaimanakah cara dalam memajukan atau mensukseskan kampung halaman kita sendiri, terutama dalam hal mengenal lingkungan sekitar kita!
1.                   Kenalilah potensi lingkungan sekitarmu
Setiap daerah mempunyai kelebihan masing-masing, dalam sebuah pepatah bahasa arab disebutkan:
لا تحتقر من دو نك و لكل شيء مزية
“janganlah kamu menghina salah seorang diatara kamu karena sesungguhnya segala sesuatu mempunyai kelebihan.”
Menurut saya pepatah bahasa arab diatas bukan hanya ditujukan untuk seseorang tetapi juga untuk sesuatu. Seperti, yang ada dalam kata-kata terakhir dalam pepatah bahasa arab yang saya garis bawahi “sesungguhnya segala sesuatu mempunyai kelebihan.” Seperti yang diketahui  Indonesia memiliki kekayaan aneka ragam alam terbesar di dunia baik di flora maupun fauna, dan juga rempah-rempahnya yang terkenal di dunia.
Aceh memiliki potensi kekayaan kopi terbaik di dunia, Bali memiliki potensi keindahan alamnya terutama pantai kuta, Jogyakarta memiliki potensi kerajinan terbaik di dunia, seperti batik, Riau memiliki potensi timah terbanyak di dunia, Papua memiliki emas setelah Negara-negara maju dsb.
Lalu potensi apakah yang ada di lingkungan sekitarmu yang belum digali dan bagaimanakah cara mengembangkannya!
2. Mengajak masyarakat sekitar dan pemerintah setempat bekerja sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memajukan atau mensukseskan masyarakat tsb dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan masyarakat.
3. Mencari solusi alternative untuk memecahkan sebuah masalah dan menemukan inovasi-inovasi terbaru.
4. Mengadakan penyuluhan dan juga workshop singkat untuk memberi bekal masyarakat.
5. Membuat UKMK sebagai wadah bagi masyarakat untuk membina diri mereka sendiri.
6.  Membuat koperasi, sekolah, rumah sakit, pasar, masjid, lapangan bermain.
7. Bergotong-royong dalam rangka memperbaiki jalanan, membuat selokan air, pembersihan lingkungan, pembuatan nama jalan, mengadakan penghijauan atau reboisasi.